Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Menjadi mahasiswa HI jenius ala Yahudi (bagian 1)

Menjadi mahasiswa HI jenius ala Yahudi (bagian 1) Diadaptasi dari buku jenaka   Jerome Becomes A Genius, oleh Eran Katz ( http://www.erankatz.net/47282/jerome-info ).   Berikut prinsip-prinsip untuk menjadi mahasiswa jenius   ala Yahudi: P    1. Prinsip imajinasi ; orang Yahudi menyembah Tuhan yang berbeda dengan masyarakat pagan pada jamannya. Tuhan Yahudi tidak dapat dilihat, disentuh, maupun dicium. Bangsa Yahudi mengandalkan imajinasi mereka untuk bisa menyembah Tuhan. Dari sinilah mereka mulai menemukan kekuatan dari imajinasi. Perjalanan sejarah bangsa mereka yang tragis semakin meyakinkan mereka akan kekuatannya. Hanya dengan imajinasilah mereka bisa bertahan dengan kesulitan-kesulitan yang mereka alami. Viktor Frankl, yang dikemudian hari dikenal sebagai seorang ahli psikologi ternama, sudah mulai mengimajinasikan dirinya berdiri di sebuah ruangan kuliah yang megah dengan dihadiri ribuan audien yang antusias menyimak kuliah psikologinya justru ketika dia berada d

Tuk Mahasiswa/i HI ku..

Berikut terjemahan bebas dari tulisan Stephen M. Walt http://walt.foreignpolicy.com/posts/2012/08/23/top_ten_things_that_would_be_foreign_policy_wonks_should_study#.UDeQxwfKj1s.twitter Semester baru, kuyakin banyak yang sedang bersemangat untuk merasakan pengalaman baru berkuliah sebagai mahasiswa HI. Meski tak sedikit pula yang bertanya-tanya apa yang kulakukan disini. Stephen M.Walt punya 10 hal penting yang perlu diperhatikan dan dipelajari oleh mahasiswa HI demi kesuksesan masa studi dan setelahnya.  1. Sejarah . Mencoba untuk memahami hubungan internasional tanpa  belajar sejarah adalah seperti mencoba untuk memasak tanpa mengetahui perbedaan antara tepung dan ikan yang akan digoreng. Sejarah tidak hanya menyediakan laboratorium di mana teori-teori dasar kita harus diuji,tetapi juga memberitahu bagaimana muncul persepsi atau narasi tentang seseorang/masyarakat dan bagaimana mereka menganggap hubungan mereka dengan orang lain. Bagaimana bisa seseorang berharap untuk me